Thursday, November 7, 2013

World War 2 Photos part 1


Adolf Hitler resmi muncul bersama Presiden Jerman pada waktu itu, Paul Hindenburg di bulan Januari 1930. Hitler menjadi kanselir Jerman setelah kematian Hindenburg pada 2 Agustus 1931.


Dengan memasuki Danzig pada Agustus 1939, Hitler menuai kemenangan menaklukkan Polandia. Sambutan meriah ditujukan kepada Hitler di kota itu.



Wanita dan ketiga anaknya terlunta lunta di antara reruntuhan bangunan yang terkena bom yang bertubi-tubi di Belgia. Foto ini menjadi mahakarya foto di berbagai pertunjukan fotografi.




Duo diktator. Adolf Hitler (kiri) dan Jenderal Fransisco Franco (kanan) bersalaman hangat. Franco secara terang-terangan keluar dari PBB untuk membantu rekannya Hitler dengan mengirimkan bahan-bahan keperluan perang.



Tentara Sovyet menyerah kalah pada pasukan tank Jerman di daerah Sovyet yang ditaklukkan. Sebagian pasukan Sovyet lainnya mundur ke timur dengan membumihanguskan desa-desa yang mereka lalui agar tidak dapat dimanfaatkan oleh pasukan Jerman.


Korban pengeboman pesawat Jepang yang berlindung di tempat perlindungan umum di Chungking. Sebanyak 700 wanita dan anak-anak tercekik kehabisan nafas di lorong perlindungan. Mayat-mayat mereka ditumpuk di depan pintu masuk lorong tersebut.



Presiden Cina, Chiang Kai-Shek, menyatukan tentara gerilya Cina dan sumber industri menjadi ujung tombak yang tangguh dalam melawan Jepang. Chiang memerintahkan perlawanan terhadap Jepang setelah terjadi bentrokan di Peiping.

Bayi pun tak luput jadi korban keganasan PD II. Bayi ini sedang menangis di antara reruntuhan bangunan setelah pengeboman Shanghai pada 15 Agustus 1937 di awal perang Cina-Jepang. Menjelang akhir 1938, sebanyak 30 juta rakyat Cina menjadi tunawisma dan terjerat kemiskinan, dan seperempat wilayah Cina dikuasai penjajah. 


Mobil ini terkena serpihan bom pesawat Jepang ketika terjadi penyerangan Pearl Harbor. Tiga orang sipil di dalamnya tewas. Mobil tersebut berada 8 mil dari Pearl Harbor. Ketika terjadi penyerangan Pearl Harbor, Jepang tanpa pandang bulu mneyerang apa saja yang mereka jumpai-tak peduli sipil atau militer.


Tentara Jepang ini tertangkap oleh tentara AS ketika mereka melarikan diri ke belakang garis depan AS dengan cara menyebrang Teluk Manila dengan berenang. Mereka diberi makan sebelum diinterogasi. Meskipun cadangan makan pihak tentara AS tidak cukup, para tawanan tetap diberi makan.





No comments:

Post a Comment